Jumat, 12 Oktober 2018

Stop Merokok




Merokok

 Kalau Masih Sayang Sama Istri, Para Suami Berhentilah Merokok!

Perempuan bersuami perokok umumnya tidak tahu tengah menghadapi risiko kanker Paru-paru.

Lebih mirisnya lagi, suami tidak sadar bahwa rokok yang dia hisap begitu berbahaya bagi istri dan keluarga.

Bukan tanpa sebab, begini penjelasan Dokter Paru!

Istri dengan suami perokok otomatis menjadi perokok pasif karena ikut menghirup asap dan paparan polutan lainnya.

Paparan asap rokok dalam waktu lama berisiko memicu serangan kanker pada istri dan orang terdekat di lingkungannya.

Hal tersebut diperburuk dengan lingkungan yang dipenuhi udara berpolusi.

"Faktor risiko terkena kanker paru pada perempuan dengan suami perokok memang lebih besar, meski belum ada angka tepatnya. Risiko ini lebih besar karena mereka hidup bersama dan menghirup udara yang sama," kata dokter ahli paru Jamal Zaini dari RSUP Persahabatan, Rabu (10/10/2018) seperti dilansir dari health.detik.com.

Perempuan bersuami perokok umumnya tidak tahu tengah menghadapi risiko yang sama.

Bahan pencetus kanker dari rokok bahkan juga menempel di seluruh perlengkapan rumah tangga.

Materi karsinogen ini bersiko terhirup perempuan saat suaminya sedang tidak merokok.

Materi karsinogenik tersebut merusak paru dengan perlahan, hingga tubuh tak bisa lagi memperbaikinya.

Lantas apa solusinya?

Solusi utama adalah suami segera berhenti merokok. Kondisi ini bisa diperbaiki apabila suami segera berhenti merokok.

Upaya preventif lain adalah menjaga pola makan, olahraga, serta berada sejauh mungkin dari rokok.

Oleh karena itu. Jika suami masih sayang sama diri sendiri, sayang sama istri dan juga keluarga,  maka berhentilah merokok.

Http://smokertherapy.blogspot.com

Mau berhenti merokok cara cepat? Hubungi :

Rumah Sehat Thera Afiat
Jln. Kelapa Sawit Raya Blok Dd No.15
Kelapa Gading.
Jakarta utara.
Telp.   08111494599
087883171247
Ibu Sholeh +62 896-2697-9941


Senin, 25 Juni 2018

Waspada Kanker Paru Non Perokok



Waspada Kanker Paru Non Perokok

Rokok memang sudah terbukti dapat menyebabkan kanker paru. Kandungan seperti tar, nikotin, hydrogen sulfide, serta zat kimia lainnya yang ada pada rokok berbahaya bagi kesehatan dan dapat memicu terjadinya kanker. Namun, tahukah Anda bahwa non-perokok juga bukan berarti aman dari kanker paru? Penelitian membuktikan bahwa tidak semua kanker paru memiliki hubungan dengan rokok. Bahkan, sekitar 15-20 persen kanker paru justru terjadi pada bukan perokok.

Secara umum, kanker paru bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Kanker paru jenis sel kecil (small cell lung cancer).
Kanker paru jenis bukan sel kecil (non-small cell lung cancer). Pada kelompok karsinoma bukan sel kecil ini, ada yang dinamakan dengan adenokarsinoma, dan karsinoma sel skuamosa.

Kedua jenis kanker paru di atas dapat terjadi pada perokok maupun bukan perokok, namun kekerapan small cell karsinoma dan jenis karsinoma sel skuamosa lebih banyak ditemukan pada kelompok yang memiliki riwayat merokok. Sedangkan pada bukan perokok lebih banyak ditemukan jenis adenokarsinoma.

Bagi perokok, kanker biasanya baru menyerang di usia lanjut karena tumor butuh waktu berkembang dan kadang bisa puluhan tahun.

 Sedangkan bagi non-perokok, kanker paru biasanya diderita pada perempuan, dan terjadi pada usia yang lebih muda. Jika diperhatikan, umumnya terdapat mutasi pada gen yang khas.

Salah satu mutasi gen tersebut terjadi pada gen epidermal growth factor receptor (EGFR) yang mendorong sel kanker untuk tumbuh tidak terkontrol. Dan mutasi gen ini banyak ditemukan pada kanker paru bukan perokok ataupun perempuan. Saat ini, obat untuk jenis kanker paru dengan mutasi EGFR sudah tersedia dalam bentuk oral dan memiliki respons terapi yg cukup baik.

 http://gurahcor.blogspot.com/2018/06/waspada-kanker-paru-non-perokok.html

Jenis kanker paru yang menyerang non-perokok biasanya justru adalah jenis yang relatif lebih ganas karena kemungkinan disebabkan oleh faktor genetik, polysilicon, ataupun paparan Radon. Radon merupakan zat radioaktif yang tidak berwarna dan tidak berbau, yang normalnya ada di dalam tanah atau perut bumi. Radon dapat masuk ke dalam ruangan pada rumah atau gedung melalui retakan, celah pada sambungan konstruksi, celah lantai, celah dalam pipa, dan lubang air sumur. Tetapi akan segera hilang jika ventilasi ruangan cukup baik.  Dr. Jamal Zaini, Sp. P (K), Ph.D
RS Pondok Indah - Pondok Indah

Mau berhenti merokok? Smoker therapy.. menghentikan kesukaan merokok dalam waktu satu jam.
Hp. Smoker therapist  08111494599.