Minggu, 08 November 2015

Zat Babi Ada dalam Sebatang Rokok


Merokok Berarti Menghisap Babi

Kabar penting ini harus dicamkan bagi para perokok yang alergi terhadap fatwa haram merokok. Sebuah penelitian ilmiah mengungkap, bahwa dari sebuah jasad babi ternyata bisa diolah menjadi 185 produk, di antaranya adalah untuk rokok.
   
Penemuan penggunaan darah babi dalam pembuatan filter rokok ditemukan peneliti Belanda, Christien Meindertsma, secara tak sengaja. Perempuan ini sebenarnya sedang meneliti seekor babi berkode "Pig 05049" di sebuah peternakan di Belanda.

Di laman pribadinya, Meindertsma menyatakan telah meriset selama tiga tahun semua produk yang dihasilkan dari seekor babi tersebut. Hasil riset itu kemudian dibukukan, lengkap dengan grafik dan gambar produk, kemudian dipamerkan dalam sebuah pameran.

Tujuannya sederhana, menunjukkan pada orang bagaimana sebuah produk dibuat dan "dibungkus" dan dari mana dia berasal, sehingga orang bisa tahu. Untuk menunjukkan itu, Meindertsma mendekati subjek ke skala satu ekor binatang yang dalam hal ini seekor babi bernama "Pig 05049."

...Meindertsma mencatat jasad  babi itu menjadi 185 produk berbeda! Mulai dari rokok, bubuk mesiu, cat mobil, permen karet, porselen, yogurt, kosmetik, kondisioner, sampai biodiesel. Tak lupa Meindertsma menampilkan foto-foto produk itu....

Setelah kematian babi tersebut, jasadnya dikapalkan dalam beberapa bagian ke penjuru dunia. Beberapa bagiannya tetap dalam bentuk dan fungsi aslinya (sebagai daging), sebagian lagi berubah secara dramatis.

Meindertsma mengikuti produk itu, mulai dari perusahaan yang menangani hewan mati sampai ke perusahaan kecil yang memproduksi sesuatu menggunakan bagian dari jasad itu. Perempuan itu mencatat jasad  babi itu menjadi 185 produk berbeda! Mulai dari rokok, bubuk mesiu, sabun, obat, kertas foto, katup jantung, cat mobil, permen karet, porselen, yogurt, marshmellow, kosmetik, kondisioner, sampai biodiesel. Tak lupa Meindertsma menampilkan foto-foto produk itu.

Apa pelajaran yang diperoleh perempuan asal Rotterdam ini? "Banyak tahapan antara bahan mentah dan produk akhir di produksi komersil modern. Karena banyak tahapan, pengetahuan menghilang. Sebagai contoh, peternak babi tak tahu semua produk akhir yang terbuat dari babi mereka karena mereka tak tahu babi itu dibawa ke mana," kata perempuan 29 tahun lulusan Akademi Desain Eindhoven itu.

Meindertsma pun sekarang memilih produk yang diproduksi secara lokal. Baju hangatnya sekarang buatan Belanda, bukan lagi Selandia Baru.

Dan ketekunan Meindertsma membuahkan sebuah penghargaan: Index Award 2009. Dan risetnya juga menggelinding menjadi soal sensitif: terungkapnya 185 produk mengandung babi yang diharamkan Islam dan Yahudi.

Ada Darah Babi di Filter Rokok

Di tempat terpisah, seorang peneliti di Australia melansir penelitian mengenai rokok yang diduga mengandung darah babi. Kandungan babi yang diharamkan umat Islam ini ditemukan di filter rokok.

Profesor di bidang Kesehatan Publik, Universitas Sydney, Simon Chapman, menunjuk pada riset terbaru yang mengidentifikasi 185 penggunaan bagian dari babi, termasuk dalam pembuatan filter rokok. Penemuan ini, kata Chapman kepada News.com.au, bisa berdampak pada kelompok Islam dan Yahudi.

...Riset terbaru mengidentifikasi 185 penggunaan bagian dari babi, termasuk dalam pembuatan filter rokok...

"Komunitas Yahudi jelas akan menilai masalah ini sangat serius dan komunitas Islam akan menilainya sangat mengganggu," kata Chapman, Rabu 31 Maret 2010.

Penemuan ini, kata Chapman, membuka bobrok industri rokok yang tidak diwajibkan mencantumkan komposisi dalam rokok. "Mereka mengatakan, "ini bisnis kami dan sebuah rahasia dagang"."

Darah babi ini, kata Chapman, setidaknya ditemukan di satu mereka rokok dijual di Yunani. Darah babi dipastikan dipakai dalam pembuatan rokoknya.

Sebuah riset di Belanda menemukan darah babi ini dipakai untuk membuat filter lebih efektif menangkap kimia berbahaya sebelum asap masuk ke tenggorokan. Artinya, temuan ini jelas tak berlaku untuk rokok yang tidak menggunakan filter.

MUI: Jika Mengandung Babi, Rokok Haram Mutlak

Menanggapi temuan riset di Belanda tentang adanya hemoglobin babi dalam filter rokok, langsung menjadi kajian ulama di berbagai negara. Jika filter rokok di Indonesia mengandung bahan yang sama, Majelis Ulama Indonesia siap menyatakan haram mutlak.

"Kalau rokok dengan filter dari darah babi itu jadinya haram mutlak," kata Ketua MUI Ma'ruf Amin, Kamis (1/4/2010).

Terkait dengan temuan riset terbaru itu, MUI akan segera meminta masukan dari berbagai pihak. "Kita akan meminta masukan banyak pihak yang bisa menjelaskan hal ini," jelasnya.

Menurut Ma'ruf, hasil dari Ijtima Ulama MUI menyimpulkan rokok adalah ikhtilaf. Artinya rokok ada di tengah-tengah antara posisi makruh dan haram. Ulama sepakat mengharamkan rokok dalam 3 situasi.

"Yang sudah diharamkan itu merokok di tempat umum, merokok bagi ibu hamil, dan merokok bagi anak-anak," pungkas Ma'ruf. [taz/viva]

Untuk info Terapi Stop merokok hubungi :

Rumah Sehat Thera Afiat
Jl. Kelapa Sawit Blok D/D No. 15
Samping Pusat Kajian Al Quran dan Informasi Islam
Kelapagading
Jakarta Utara

Telp./WA  08111494599
08788 3171247
Pin 28303BAC

Source:


Berhenti Merokok, Hypno Smoker, Hypno Smoking, Hypnosis, Hypnotis, Kelapa Gading, Mati Akibat Merokok, Rokok, Rumah Sehat Thera Afiat, smoker Therapy., Stop Smoking, Thera Afiat, udud, Verri JP MA

Sabtu, 07 November 2015

Rokok VS Ekonomi




KEBOHONGAN PUBLIK DIBALIK LARANGAN MEROKOK...!

Akhir-akhir ini, kampanye anti-rokok gencar dilakukan, baik oleh perseorangan maupun oleh lembaga-lembaga NGO, lembaga-lembaga penelitian bahkan oleh lembaga-lembaga keagamaan. Sayangnya, cepat diketahui, dari mana uang mereka. Tulisan ini dibuat dengan cara sederhana, lugas, dan berisi poin-poin penting saja. Bukan untuk membela perokok, tetapi untuk membangunkan orang dari sihir palsu para agen neoliberal.

Anda butuh tahu soal informasi dasar perihal industri rokok di Indonesia. Berikut data-data pokok yang cukup penting Anda ketahui:

Total dari hulu sampai hilir, industri rokok melibatkan kurang-lebih: 30.500.000 orang.
Dari cukai dan pajak saja, pada tahun 2008, industri rokok menyumbang keuangan negara sebesar: 57 triliun.

Dari hulu ke hilir, industri rokok memberi nilai tambah tinggi serta dinikmati oleh masyarakat dan negara, bandingkan dengan industri lain seperti: barang tambang, CPO, karet, kakao dll. Bahan-bahan itu diekspor sebagai bahan mentah, dan nilai tambahnya dinikmati oleh negara-negara pengimpor. Bahan-bahan untuk membuat rokok kretek (rokok khas Indonesia), 96% terbuat dari bahan lokal alias produksi Indonesia.

Pada saat krisis ekonomi 1998, industri rokok satu di antara sedikit industri yang mampu bertahan dari guncangan ekonomi.
Tembakau sebagai sumber utama rokok kretek , 98%, adalah tembakau asli (indigenous tobacco) diusahakan oleh petani kecil. Yang unik, adalah sebagai tembakau rajangan (pre-cut), bentuk hasil akhir masuk ke pabrik. Sedangkan tembakau untuk rokok putih dalam bentuk krosok (daun tembakau utuh) kering.

Tembakau rajang tersebut, jenis Temanggung, Mranggen, Muntilan, Weleri, Madura, Wringin, Garut dan lain-lain tidak bisa diexport. Tembakau rajang tersebut sebagai bahan utama dan hanya bisa digunakan untuk pembuatan rokok kretek.

Bahan utama kedua adalah cengkeh, yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Ditanam dan dipanen sepanjang tahun, sesuai dari asal daerahnya mulai dari Sabang-Merauke. Seratus persen produksi cengkeh adalah dari Indonesia, dan sebagian besar untuk kretek.

Inilah wujud Rokok Kretek yang khas, unik dan khusus. Produk budaya sejak nenek moyang, menjadi kebanggaan bangsa, kekayaan budaya (heritage) dan satu-satunya di dunia.
Industri kretek sebagai cluster industri rokok yang berbasis agrobisnis mempunyai kontribusi besar dalam APBN, peran ekonomi, penyerapan tenaga kerja, sosial budaya, pendidikan, olahraga, lingkungan dll.

Benarkah Merokok Mengancam Kesehatan? Mari kita lihat fakta-fakta berikut dengan jernih.

Pertama, Anda harus mengenal tentang tubuh manusia. Paul A.Lachance mengatakan bahwa tubuh manusia disusun oleh 63 triliun sel, +/- 5 milyar sel, 5 ribu-50 ribu sel mengalami mutasi setiap hari. Mutasi disebabkan makanan/minuman, stress (distress) ,obat-obatan, lingkungan, radio-active (radon), polutan (inklusif asap rokok).
Catatan: Carl Zimmer (1) mengutip pernyataan Judith Campisi – “Ageing: Balancing Regeneration and Cancer” – dalam Nature, 443,p.404 (2006) , bahwa setiap saat sel membelah, akan terjadi risiko pengembangan sel kanker.

Kedua, Anda harus tahu bahwa kemampuan hidup normal, organisme ~ aktivitas pemeliharaan sejumlah keseimbangan internal yang secara kolektif disebut homeostasis, termasuk daya tahan tubuh, imunitas. Homeostasis diatur dalam batas sempit melalui keseimbangan cairan tubuh, fungsi sel, aktivitas jantung, fungsi ginjal/liver/paru dan lain-lain. Kemampuan menurun, logis, sebagai fungsi meningkatnya usia.

Maka kunci utama untuk sehat:

Pertama, adalah keseimbangan. Bagaimana sel, protein, kelenjar dan organ yang berada di dalam tubuh kita, yang secara terprogram, bekerja untuk mempertahankan kesehatan dan kebahagiaan kita sesuai kapasitas dan kemampuan menjaga keseimbangan tubuh. Dan ini ditentukan oleh kemampuan tubuh menjaga fungsi sistem imunitas tubuh.

Kedua, sistem imunitas tubuh, humoral dan selular, menjadi kunci utama status sehat seseorang. Menjaga dan mempertahankan mekanisme keseimbangan tubuh, homeostasis, akan menentukan sehat fisikal, mental dan sosial seseorang. Setiap pengaruh makanan, minuman, obat-obatan dan lingkungan yang mempengaruhi manusia secara fisikal, fa’aliah, psikologikal sehingga menimbulkan depresi, kecemasan, ketidakbahagiaan dan gangguan emosional akan berpengaruh kepada sistem kekebalan tubuh dan mudah jatuh sakit. Disini ternyata ‘pikiran’ adalah mitra sistem imun kesehatan. Pikiran tenang, jauh dari distress (bukan eu-stress), berfikir positif, bahagia merupakan kunci utama menjaga keseimbangan tubuh, dan berarti menjaga kondisi sehat. Karenanya, yang perlu dicapai bukan hanya GNP tinggi tetapi juga GNH, Gross National Happiness, inilah kunci sehat dan umur panjang.

Anda juga perlu tahu ini:
Pernah ada sebuah proyek bernama Proyek MONICA: Guna menjelaskan berbagai kecenderungan kematian penyakit kardiovaskuler (CVD) sejak 1970, pada tahun 1980 WHO membuat proyek MONICA, (Monitoring of trends and determinants in Cardivascular disease) di seluruh dunia dan guna menghubungkan faktor perubahan risiko dalam populasi periode sepuluh tahun (1980~1990). Ada 32 sentra kolaborasi MONICA dibentuk di 21 Negara. Responden sebanyak 10 juta orang – pria & wanita usia 25~64 – yang telah termonitor diseluruh dunia. Hasilnya: tidak ada hubungan antara trend faktor risiko utama CVD seperti koletesterol serum darah, tekanan darah dan konsumsi rokok. Juga tidak ada hubungan antara trend pengaruh (serangan fatal dan non-fatal) stroke dan penyakit jantung koroner. Ternyata penyakit CVD tersebut disebabkan karena defisiensi asam folat (folic acid); demikian juga dengan ibu hamil memerlukan asam folat lebih tinggi daripada sebelum hamil, bisa fatal dalam pertumbuhan janin dan kesehatan ibu.
Menurut Adler & Morris, ada empat faktor berpengaruh termasuk Neurochemistry, Reflexes, Psikologikal dan Sosial terjadi sebagai kodrat manusiawi. Habituasi atau adiksi karena memang di otak terdapat nikotin reseptor. Demikian juga reflexes sebagai tipe stimulus Pavlovian sangat manusiawi. Kepercayaan dan kebiasaan manusia menunjukkan sikap seseorang terhadap keputusannya secara psikologikal. Faktor sosial dalam pergaulan, lingkungan, dukungan orang lain.

Kemampuan Tubuh? Dengan pemahaman ajaran Paracelsus “tidak ada racun didunia, yang ada adalah dosis yang tidak benar” mendorong kita untuk mencari takaran merokok yang ‘pas’. Memang tidak ada yang ‘pas’, sangat induvidual karena rentangan NAB orang perorangan sangat beda dan berpengaruh. Sehat dan bugar bisa dirasakan tetapi tidak sama dari seorang ke orang lain. Yang kita perlukan adalah kemampuan diri kita untuk mengendalikan konsumsi apapun, agar tidak berlebihan dan diluar kemampuan tubuh kita, termasuk konsumsi rokok. Dimensinya adalah frekuensi dan jumlah konsumsi. Perhatikan half-life time nikotin yang hanya 30 menit. Bagaimana memperpanjangnya agar tubuh tidak sangat haus konsumsi lagi. Hal ini bisa dicapai dengan merubah pola makanan dari MPA, makanan penghasil asam menjadi MPB, makanan penghasil basa. Hal ini akan merubah frekuensi dan secara tidak langsung akan merubah jumlah konsumsi per hari.

Rokok penyebab kanker?

Tentang kanker. Menurut Judith Campisi: Setiap sel normal membelah, berisiko menjadi dan berkembangnya sel kanker.
Di alam terdapat karsinogen sekunder, vide tabel berbagai karsinogen dalam makanan. Konversi karsinogen sekunder menjadi karsinogen primer perlu kofaktor, kokarsinogen, karsinogen promotor, DNA/RNA, dll. Konversi karsinogen sekunder menjadi karsinogen primer dan sel kanker diperlukan laps time 20~30 tahun.

Tentang Nikotin: Half-life time (waktu paruh) dalam tubuh hanya 30 menit. Nikotin dalam Media Model: bukan tergolong physical dependence tetapi psychological dependence, tidak ada bukti euphoria, tidak ada ‘drug abuse’, tidak ada “fly”, “climb a mounting” seperti ketika orang mengkonsumsi opium. Perokok masih “under control” secara individual. Secara masyarakat, tak ada subculture of violence/crime/hubungan dengan prostitusi seperti dampak oleh hard drugs.

Sebab kematian. 10 sebab kematian (WHO): Koroner, Stroke dan Serebrovaskuler, Trachea/Paru/Bronchus, Infeksi pernafasan, Kanker kolon, Alzheimer & Dementias, Diabetus Melitus, Kanker payudara, Kanker usus/perut dan PPOK Dari sepuluh sebab kematian tersebut ternyata 53,3% di negara berpenghasilan tinggi, 44,4% berpenghasilan menengah dan 29,9% dinegara berpenghasilan rendah.
Konsumsi rokok tertinggi adalah Yunani, 4313 btg/orang/tahun(bot), Hongaria 3265 bot, Kuwait 3062, Jepang 3023 bot, Spanyol 2779 bot. Jepang, angka kematian kanker paru terendah dibandingkan Amerika Serikat. Disebabkan konsumsi enersi lemak di Jepang hanya 8% dari kebutuhan enersinya. Sedangkan Amerika Serikat konsumsi lemaknya 40% dari kebutuhan enersinya.

Mati karena rokok?

Sejak dekade 80 telah terberitakan setiap 11 detik satu orang meninggal karena rokok, sekarang diberitakan setiap 3 detik satu orang meninggal karena rokok. Apakah pernah dinyatakan dalam certificate of death bahwa kematian mereka
memang karena rokok? Bagaimana membuktikan kematian tersebut.

Data statistik: Yang disajikan atas dasar data epidemiologi .
Fakta : Hubungan penyakit dan angka kematian tidak sebagai cermin data riset hidup sebenarnya. Tidak ada hubungan kuantitatif dan kualitatif yang nyata. Orang Jepang perokok berat, 3023 batang/orang/tahun, tetapi angka kematian kanker paru terendah didunia. Menurut Harvard Medical School, orang Jepang dalam diet harian konsumsi sumber enersi dari lemak hanya 8% dibandingkan konsumsi orang Amerika 40% berasal lemak (simak S.A.D./USA).
Mitos tentang perokok pasif
Issue ETS: Environmental Tobacco Smoke, passive smoking, ditempatkan sebagai perkosaan pernafasan orang. Non perokok lebih menderita daripada perokok?
Bantahan: Memang ada orang yang tidak tahan terhadap bau asap rokok. Untuk tersebut diatas harus dihargai. Bukan perokok (dekat perokok) terpapar asap rokok tetangganya sangat minim karena larinya asap rokok keatas (temperatur asap lebih tinggi). Dari hasil penelitian terhadap ratusan ‘caffee’yang dilengkapi “extractor” diatas kepala, setelah cafe tutup (sekitar durasi 4 jam) ternyata pengunjung non-perokok dapat paparan ekivalen merokok satu batang kalau dia tinggal di caffee selama 105 jam.
Kalau 70 juta batang rokok dibakar di Jakarta per hari, akan memberikan total particulate mater (TPM) sebanyak 5 ton. Kalau 200 ribu kiloliter BBM dibakar sehari akan menebarkan 100 ton TPM, ditambah dari industri, pesawat terbang dan debu akan ada total 205 ton TPM per hari di Jakarta. Kontribusi TPM rokok hanya 2,4%.

Benarkah rokok mengandung bahan adiktif?

Bahan adiktif: Dinyatakan bahwa nikotin sebagai bahan yang bertanggung jawab atas kecanduan seseorang yang merokok.
Bantahan: Nikotin, dari tanaman Nicotiana Tabacum, adalah amine tertiair terdiri dari pyridine dan pyrolidine (C10H14N2). Nikotin sering disamakan dengan sifat adiksi heroin, opium, cocain yang selalu menuntut tambah dan tambah dosis. Dan tuduhan ini sangat berlebihan (over-used), bahkan British Medical Association menyarankan anggota dokternya agar tidak menggunakan kata adiksi sebab “kata tersebut membawa impresi bahwa tidak mungkin seorang perokok bisa berhenti, ini memungkinkan”. Memang untuk nikotin, dalam situasi asam akan mudah membentuk garam karenanya cepat diekskresikan lewat urine. Waktu-paruh hanya 30 menit. Dengan diet MPB akan mudah tuduhan adiksi tersebut diatasi. Nampaknya, kata adiksi, sesungguhnya salah aplikasi dalam konteks nikotin dan tembakau. Lihat posisi nikotin terhadap bahan-bahan tergolong NAFZA, baik ditinjau dari tingkat ketergantungannya dan tingkat asseptabilitasnya.
Benarkah petani tembakau melakukan pengerusakan lingkungan?
Penggundulan Hutan: Industri dituduh melakukan usaha penggundulan dan tidak melakukan perlindungan lingkungan.
Bantahan: Luas areal tembakau di Indonesia hanya sekitar 200 ribu Ha dan luas areal ini merupakan 0,64 % dari seluruh cropland yang ada di Indonesia.

Merokok mengganggu kesehatan ibu hamil dan anak-anak?
Tentu saja iya! Maka itu industri rokok tidak memasarkan rokok untuk anak dan ibu-ibu hamil. Ibu-ibu lebih rasional dalam menentukan keputusan merokok. Sejak dulu kala, memang rokok tidak dibuat untuk anak-anak. Tidak ada niatan dan kesengajaan bahwa rokok untuk anak-anak. Pergaulan dalam lingkungan anak-anak yang sangat berpengaruh. Perlu perhatian serius orang tua dan sekolah tehadap lingkungan dan berkembang-tumbuhnya anak-anak kita kedepan. Saat ini nampaknya guru dan sekolah lebih berperan daripada orang dan rumah tangga.
Tetapi kalau ibu hamil dan anak-anak lebih ingin sehat, beranikah Anda bilang: larang semua mobil yang jelas-jelas membuang polutan sangat besar di udara. Beranikah Anda protes bahwa mi instan harus ada kalimat larangannya untuk mengonkonsumsi dalam rentang hari tertentu karena mengandung MSG dan lapisan lilin. Kenapa Anda tidak protes dengan tempe dan tahu yang dibuat dari kedelai transgenik. Kenapa pula Anda tidak pernah berteriak tentang awas ikan laut yang di beberapa laut Indonesia mengandung kadar merkuri yang sangat besar karena lautnya sudah tercemar?

Kenapa kampanye anti-rokok semakin hari semakin gencar?

Pertama, terdapat perang besar antara industri farmasi dan industri rokok. Hanya bedanya, industri farmasi berdalih sebagai ‘dewa kesehatan’ dan menyerang industri rokok sebagai ‘setan kesehatan’. Padahal, dalam banyak hal, industri farmasi tak kalah jahat. Lihat praktek-praktek pemberian obat-obatan di rumahsakit dan di apotik-apotik.
Kedua, karena di negara Eropa dan Amerika, pasar rokok sudah sampai pada titik maksimal. Sehingga mereka harus masuk ke pasar Indonesia dan bahkan berusaha mengakuisi perusahaan-perusahaan rokok di Indonesia. Tetapi karena elemen penting rokok adalah tembakau yang diproduksi di Indonesia, mereka menyerang rokok kretek sebagai rokok khas Indonesia, sebab jika berhasil, maka tembakau yang dipakai kelak akan didatangkan (impor) dari negara lain.
Jadi, masihkan Anda dengan dungu menganggap bahaya merokok itu hanya sekadar soal kesehatan? Buka mata Anda, ini soal perang ekonomi dan pemalsuan penelitian. Lebih kritis, lebih cerdas dan bangunlah dari sihir mitos berbalut teori, yang di belakang itu semua adalah persoalan perang ekonomi! (shofwanAlwie)

Semoga bermanfa'at.

Untuk info Terapi Stop merokok hubungi :

Rumah Sehat Thera Afiat
Jl. Kelapa Sawit Blok D/D No. 15
Samping Pusat Kajian Al Quran dan Informasi Islam
Kelapagading
Jakarta Utara

Telp./WA  08111494599
08788 3171247
Pin 28303BAC

Source:

Label :
Berhenti Merokok, Hypno Smoker, Hypno Smoking, Hypnosis, Hypnotis, Kelapa Gading, Mati Akibat Merokok, Rokok, Rumah Sehat Thera Afiat, smoker Therapy., Stop Smoking, Thera Afiat, udud, Verri JP MA



Stop Merokok Disamping Anak Asma




Anak-anak yang memiliki asma sebaiknya berada jauh-jauh dari asap rokok.
Sayangnya, anak-anak justru sering terpapar asap rokok dari tempat tinggalnya sendiri, yakni ketika ayah atau ibunya merokok.
Asap rokok hanya akan membuat kesehatan paru-paru anak memburuk.
Tim peneliti menganalisa 25 studi yang melibatkan lebih dari 430 ribu anak-anak.
Anak-anak yang memiliki asma 66 persen berisiko tinggi mengalami kesehatan yang memburuk jika menjadi perokok pasif dan sekitar 85 persen berisiko menjalani perawatan di rumah sakit dibanding anak-anak yang tidak tinggal dengan perokok.
Mereka akan mengalami risiko tiga kali lipat memburuknya fungsi paru-paru dan 32 persen lebih tinggi terkena gejala mengi jika berada di sekitar perokok.
Peneliti senior dokert Avni Joshi yang juga seorang ahli alergi dan imunologi di Mayo Clinic Children’s Center di Rochester, Minnesota mengatakan, kebiasaan orangtua merokok depan anak juga memungkinkan anak merokok pada usia lebih muda.

Merokok depan anak kebanyakan dilakukan oleh seorang ayah perokok.
"Anak-anak juga belajar dari perilaku orangtua. Mereka tidak akan mulai merokok diri jika tidak mengamati orangtuanya menggunakan tembakau,” kata Joshi.
Menurut WHO, diperkirakan 235 juta orang di seluruh dunia menderita asma. Asma merupakan penyakit kronis yang tidak bisa disembuhkan.
Serangannya bisa tiba-tiba sesak napas dan mengi. Saat serangan terjadi, lapisan tabung bronkial membengkak, terjadi penyempitan saluran udara sehingga membatasi aliran udara keluar dan masuk dari paru-paru.
Serangan asma bisa dipicu berbagai hal, mulai dari menghirup racun, infeksi virus, alergi, aktivitas fisik dan perubahan cuaca.
Asma bisa dikendalikan dengan minum obat, tetapi bisa berdampak buruk jika dibiarkan.
Penyebab anak asma sering kali dikaitkan pada paparan asap rokok dan polusi udara lainnya. Bisa juga karena infeksi saluran napas tertentu yang bisa terjadi pada anak-anak di usia sangat muda.

“Asap tembakau adalah campuran kompleks dari racun, karsinogen dan sesuatu yang menyebabkan iritasi," ujar Sam Oh, seorang peneliti tembakau dari University of California, San Francisco.
Sementara itu, dokter Annie Lintzenich Andrews, seorang peneliti pediatri dari Medical University of South Carolina di Charleston berharap, penelitian ini bisa memicu para orangtua untuk berhenti merokok.
Mereka tentu tidak mau anak terkena asma atau bahkan sering bolak-balik ke rumah sakit karena masalah asma.

Untuk info Terapi Stop merokok hubungi :

Rumah Sehat Thera Afiat
Jl. Kelapa Sawit Blok D/D No. 15
Samping Pusat Kajian Al Quran dan Informasi Islam
Kelapagading
Jakarta Utara

Telp./WA  08111494599
08788 3171247
Pin 28303BAC

Source:



Berhenti Merokok, Hypno Smoker, Hypno Smoking, Hypnosis, Hypnotis, Kelapa Gading, Mati Akibat Merokok, Rokok, Rumah Sehat Thera Afiat, smoker Therapy., Stop Smoking, Thera Afiat, udud, Verri JP MA

4 Cara Berhenti Merokok



Merokok merupakan salah satu dari penyebab terbesar kematian di seluruh dunia. Ini karena rokok dapat memicu banyak penyakit, termasuk kanker dan penyakit jantung. Sayangnya, menghentikan kebiasaan merokok tidak mudah membalikkan telapak tangan.

Banyak orang berupaya untuk mencari pengganti nikotin dengan obat atau produk yang mengandung nikotin lainnya. Namun dari sekian banyak cara untuk berhenti merokok, kenapa tidak mencoba cara yang alami?

Berikut empat bahan yang dapat membantu menghentikan kebiasaan merokok. Selain mudah didapat, keempat bahan ini juga lebih alami.

1. Ginseng
Menurut Anand Agarwal, CEO dari Natural Mantra.com, ginseng merupakan rempah yang sangat efektif dalam mengurangi kecanduan nikotin. Minum teh hijau dengan ginseng dan lidah buaya dua kali sehari mungkin akan hanya membantu untuk memendam keinginan mengasup nikotin. Selain itu, kebiasaan ini juga membuat Anda merasakan manfaat lain yang berasal dari bahan-bahan tersebut, sebut saja menjadi lebih tenang dan peredaran darah lebih lancar.

2. Oat
Kandungan di dalam oat membantu mengurangi keinginan mengonsumsi nikotin dan meringankan gejala yang mungkin timbul saat menghentikan konsumsi nikotin. Karena itu Agarwal menyarankan untuk memasukkan oat ke dalam menu sarapan. "Anda akan melihat penurunan jumlah rokok yang Anda konsumsi," kata dia.

3. Co-enzim Q-10
Enzim ini dibentuk dari proses fermentasi alami dan merupakan antioksidan yang kuat. Tidak hanya mengurangi keinginan untuk mengonsumsi nikotin, tetapi juga memperbaiki paru-paru yang rusak karena merokok.

4. Air putih
Saat merasa ingin merokok, maka segeralah minum segelas air putih. Menurut Agarwal, itu akan memusnahkan keinginan merokok dengan segera.


Untuk info Terapi Stop merokok hubungi :

Rumah Sehat Thera Afiat
Jl. Kelapa Sawit Blok D/D No. 15
Samping Pusat Kajian Al Quran dan Informasi Islam
Kelapagading
Jakarta Utara

Telp./WA  08111494599
08788 3171247
Pin 28303BAC

Source:


Berhenti Merokok, Hypno Smoker, Hypno Smoking, Hypnosis, Hypnotis, Kelapa Gading, Mati Akibat Merokok, Rokok, Rumah Sehat Thera Afiat, smoker Therapy., Stop Smoking, Thera Afiat, udud, Verri JP MA

7 Mitos Salah Untuk Berhenti Merokok



Tentu kita sudah sering mendengar berbagai keuntungan positif dari berhenti merokok, tetapi sayangnya bukan perkara mudah untuk menghentikan kebiasaan buruk ini.

Banyaknya mitos-mitos keliru mengenai usaha berhenti merokok tak jarang juga membuat kita bingung. Nah, agar Anda tidak terjebak dalam mitos keliru, ketahui fakta yang benar sehingga Anda bisa segera mengucapkan selamat tinggal pada rokok.

1. Rokok elektronik bantu berhenti merokok
Sebuah studi terbaru dari Universitas California di San Francisco, AS, menemukan bahwa rokok elektronik (e-cigarettes) tidak efektif membantu perokok untuk berhenti. Hasil analisa 82 studi menunjukkan, orang yang menggunakan rokok elektronik hanya sedikit yang benar-benar berhenti merokok.

2. Bikin gemuk
Ini sebenarnya juga hanya mitos, karena beberapa studi ilmiah justru menunjukkan orang yang merokok ternyata lebih gemuk. Memang, berat badan bisa bertambah setelah kita berpisah dengan rokok, tapi ini hanya terjadi jika kita mengganti rokok dengan makanan tidak sehat.

3. Biaya lebih mahal
Banyak orang yang sulit berhenti merokok sendiri berkilah konsultasi dokter dan obat-obatan untuk membantu mengurangi kecanduan nikotin sangat mahal. Padahal, pengeluaran untuk membeli rokok juga tidak sedikit. Belum lagi biaya premi asuransi kesehatan yang harus dibayar perokok juga lebih tinggi.

4. Hookah alternatif yang lebih sehat
Para perokok sosial, mereka yang merokok sesekali saat sedang berkumpul dengan teman, mengira menghisap hookah lebih sehat daripada merokok. Tapi faktanya tidak demikian. Hookah ternyata sama buruknya dengan rokok.

5. Setelah lama jadi perokok, berhenti tak ada manfaatnya
Tak pernah ada kata terlambat untuk mendapatkan efek kesehatan dari bebas rokok. Setelah setahun tanpa rokok, risiko seseorang menderita penyakit jantung akan berkurang setengahnya. Bahkan, setelah 20 menit kita berhenti merokok, kadar karbon monoksida dalam aliran darah menjadi normal.

6. Sulit menghadapi stres
Walau kebanyakan orang merokok saat menghadapi situasi penuh tekanan, sebenarnya orang yang bukan perokok memiliki tingkat kecemasan lebih rendah. Banyak orang mengira setelah berhenti merokok mereka akan lebih stres karena mereka bingung bagaimana harus menghadapi stresnya.

7. Jadi kurang produktif
Walau Anda mungkin merasa merokok di pagi hari akan membuat Anda lebih fokus dan banyak ide, sebenarnya para perokok lebih banyak mendapat kerugian. Secara umum perokok lebih gampang sakit dan izin tidak bekerja, produktivitas pun menurun. Para perokok juga akan lebih sering meninggalkan pekerjaannya untuk merokok di luar, akibatnya tugas-tugas terbengkalai dan jam kerja jadi lebih panjang.

Untuk info Terapi Stop merokok hubungi :

Rumah Sehat Thera Afiat
Jl. Kelapa Sawit Blok D/D No. 15
Samping Pusat Kajian Al Quran dan Informasi Islam
Kelapagading
Jakarta Utara

Telp./WA  08111494599
08788 3171247
Pin 28303BAC

Source:


Berhenti Merokok, Hypno Smoker, Hypno Smoking, Hypnosis, Hypnotis, Kelapa Gading, Mati Akibat Merokok, Rokok, Rumah Sehat Thera Afiat, smoker Therapy., Stop Smoking, Thera Afiat, udud, Verri JP MA

Berhenti Merokok Tak Perlu Menunggu Sakit



Bukan rahasia jika merokok menimbulkan ketagihan luar biasa. Ketagihan ini begitu sulit dilepaskan, hingga akhirnya perokok menderita sakit yang kadang berakhir tragis.

Hal ini disadari sepenuhnya oleh Sukamto (67), seorang pria perokok aktif. Sukamto mengaku dapat menghabiskan sebungkus rokok selama 2 hari. Dari hasil pemeriksaan, kandungan karbonmonoksida (CO) dalam tubuhnya mencapai 10 ppm.
Kendati masih dalam kategori ringan, hasil tersebut menjadi peringatan penting bagi Sukamto. "Sebetulnya tidak perlu menunggu sakit untuk berhenti merokok. Walau sulit saya akan mencoba mengurangi porsi merokok," kata bapak yang kerap melakukan ronda malam tersebut.

Berhenti merokok bagi Sukamto akan menjadi tantangan tersendiri. Karena menurutnya, rokok membantunya tetap terjaga saat ronda. Rokok juga membantunya cepat akrab dengan warga lain yang mendapat giliran ronda.
Sukamto mengatakan, sebetulnya sampai saat ini dia belum merasakan dampak buruk merokok. Nafasnya memang kerap terengah bila lari atau senam pagi bersama istrinya. Namun kondisi tubuhnya secara umum dirasa tetap sehat.
Kendati begitu, dirinya bersyukur sang istri tidak memiliki kandungan CO setinggi dirinya. "Istri saya cuma 1 ppm. Mungkin karena saya selalu merokok di luar dan tidak pernah di dalam rumah. Tapi tetap saya ingin mengurangi porsi merokok," kata bapak tiga putera ini.

Rokok memang tidak langsung memberi dampak merugikan bagi para pecandu dan mereka yang tidak sengaja menghisapnya. Menurut ahli paru-paru dari RSUP Persahabatan, dr. Agus Dwi Susanto Sp.P, lamanya peningkatan kadar polutan dalam tubuh bergantung pada frekuensi dan banyaknya jumlah rokok yang diisap. Semakin sering dan banyak mengisap rokok, maka jumlah CO makin cepat meningkat.

"Perokok berat memiliki kandungan CO hingga 30 ppm. Sementara perokok ringan berkisar 10 ppm. Karena itu tidak heran bila perokok berat lebih mudah terengah dan berisiko menderita berbagai penyakit," ujarnya.
Perokok berat memiliki kandungan CO yang cukup tinggi. Gas CO kemudian berikatan dengan hemoglobin (Hb) membentuk COHb, yang mengganggu penyerapan dan sirkulasi oksigen dalam tubuh. Akibatnya, tubuh perokok berat lebih mudah terengah dan lemas, karena kekurangan oksigen.
Perokok juga menghadapi risiko penyakit jantung koroner (PJK) akibat meningkatnya kekentalan darah. "Baik perokok ringan maupun berat sebetulnya menghadapi risiko yang sama. Asap rokok persis asap knalpot, tidak peduli jenis rokoknya. Karena itu segeralah berhenti merokok," kata Agus.
Hidup sehat bebas rokok sangat dinikmati Nurhasanah yang berusia 72 tahun. Ditemui pada ulang tahun RSUP Persahabatan ke-50 di Jakarta pada Minggu (24/11/2013), nenek 5 cucu ini tampak menikmati suasana dan agenda yang diadakan. Nenek ini bahkan tidak segan ikut bermandi matahari bersama peserta lainnya. Menurutnya lingkungan bebas rokok menjadi resep mujarab kesehatan nenek yang tinggal di Klender ini.
Hal serupa dikatakan Siti Masriah (48), yang hanya memiliki kandungan CO 2 ppm dalam tubuhnya. Siti mengatakan kendati memiliki seorang suami dan 2 orang putera, dirinya selalu menekankan ruginya merokok.


"Kita udah nggak kaya. Masa mau sakit gara-gara rokok ? Mending duitnya buat yang lain. Saya juga selalu negur siapa saja di dekat saya yang merokok. Kalau bilanginnya baik-baik pasti dia nurut dan malu," tutur ibu yang berdomisili di Pondok Bambu ini.


Untuk info Terapi Stop merokok hubungi :

Rumah Sehat Thera Afiat
Jl. Kelapa Sawit Blok D/D No. 15
Samping Pusat Kajian Al Quran dan Informasi Islam
Kelapagading
Jakarta Utara

Telp./WA  08111494599
08788 3171247
Pin 28303BAC

Source:

Label :

Berhenti Merokok, Hypno Smoker, Hypno Smoking, Hypnosis, Hypnotis, Kelapa Gading, Mati Akibat Merokok, Rokok, Rumah Sehat Thera Afiat, smoker Therapy., Stop Smoking, Thera Afiat, udud, Verri JP MA